owblabla – Film The Raid
berhasil meraih banyak penghargaan internasional. Di samping itu,
pemutaran perdananya serentak di seluruh bioskop di Indonesia,
Australia, Kanada dan Amerika Serikat Jumat, 23 Maret 2012.
Pemutaran di Indonesia dan wilayah di
luar distribusi Sony Pictures Worldwide Acquisition (SPWA), scoring
music ditangani komposer muda berbakat Fajar Yuskemal dan Aria Prayogi
yang pernah menangani film Merantau. Dan, grup musik indie asal Bandung, Sigmun, didaulat mengisi soundtrack film The Raid.
Sebelum beredar di bioskop Indonesia,
The Raid yang diproduksi tahun 2011 telah mendulang beragam penghargaan
bergengsi di kancah perfilman internasional, seperti Cadillacs People’s
Choice Award di Toronto International Film Festival 2011 dan The Best
Film sekaligus Audience Award di Jameson Dublin International Film
Festival 2012. The Raid juga ikut serta dalam Festival Film Sundance
2012 dan menjadi salah satu karya yang paling disukai panitia Sundance.
Sementara itu, penggarapan scoring music film The Raid
yang rilis wilayah Amerika Utara, Amerika Latin dan Spanyol,
melibatkan musisi papan atas dunia, Mike Shinoda dari Linkin Park yang
banyak menggarap scoring music film Hollywood, serta Joseph Trapanese
komposer berbakat yang menggarap film Walt Disney “Tron: Legacy“ di
tahun 2010.
Rencananya The Raid akan diremake oleh Screen Gems, perusahaan film asal Amerika yang membeli hak film ini dari Merantau Films.
The Raid yang dibintangi Iko Uwais, Yayan Ruhiyan, Ray Sahetapy, Donny Alamsyah, Pierre Gruno dan atlet Judo Indonesia, Joe Taslim, serta bintang lainnya, digarap sutradara Gareth Huw Evans
yang menyutradarai film Merantau, menceritakan sebuah perjalanan 20
orang anggota pasukan khusus dalam menjalankan misi menangkap seorang
bandar narkoba yang sangat kejam, dan menyetir usahanya itu dari sebuah
gedung 30 lantai.
Tempat itu tak tersentuh aparat dan
menjadi sarang penjahat. Misi dari tim yang mayoritas anggotanya orang
baru itu tidak berjalan mulus. Karena mereka harus berjuang melewati
setiap lantai demi menyelesaikan misi dan tentunya bertahan hidup dari
serangan penjahat sadis. Maka, adegan laga yang penuh dengan kekerasan
pun tergambar dengan apik.
“Tapi film The Raid bukan sekadar
film yang menampilkan adegan laga, melainkan jugat mengajarkan kita akan
semua kekuatan sebuah perjuangan, bertahan hidup dan melihat kebenaran
berposisi di dunia sekarang,” ujar Gareth Evans, yang juga menulis skenario The Raid.
Banyak keunggulan di film ini, yang
membuatnya sangat layak untuk ditonton. Penggarapan yang begitu apik dan
rapi membuat adegan demi adegan sangat runtun, ditambah lagi
pengambilan gambar yang sangat baik dipadu dengan editing sempurn.
Selain itu, The Raid juga dilengkapi dengan olahan koreografi martial art, yang menuai decak kagum dari para juri dan penonton di berbagai festival film internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar